Nagari Labuh – Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Rangkiang Nagari Labuh menyelenggarakan rapat koordinasi bersama petani calon mitra Program Ketahanan Pangan Budidaya Bawang Merah pada Senin, 24 November 2025, pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan proses pelaksanaan program yang menjadi salah satu prioritas BUMNag di sektor pertanian.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Wali Nagari Labuh, Babinsa, Ketua BPRN, Sekretaris KAN Labuh, Pengawas BumNag serta para petani calon mitra yang telah mendaftarkan diri melalui formulir resmi. Turut hadir sebagai pemateri utama, Direktur BUMNag Rangkiang Nagari Labuh yang memaparkan konsep dan arah program secara mendalam.
Dalam sambutannya, Wali Nagari Labuh memberikan apresiasi terhadap semangat para petani dan komitmen BUMNag dalam membuka peluang penguatan ekonomi nagari melalui sektor pangan. Beliau menyatakan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani lokal.
Rapat ini juga menjadi forum komunikasi awal antara BUMNag dan petani calon mitra untuk memastikan bahwa seluruh peserta memahami tujuan, mekanisme, dan tahapan program. Para petani diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan, pertanyaan, dan harapan terkait pelaksanaan budidaya bawang merah tersebut.
Dalam pemaparannya, Direktur BUMNag menegaskan bahwa budidaya bawang merah dipilih sebagai program tahap awal karena memiliki potensi pasar yang kuat dan peluang ekonomi yang menjanjikan. Menurutnya, langkah ini merupakan pintu masuk bagi petani untuk mulai bergerak menuju pengelolaan pertanian yang lebih mandiri dan produktif.
Beliau juga menekankan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga pada pembangunan kapasitas petani. Melalui pendampingan, pelatihan, dan sistem kemitraan, diharapkan petani mampu meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial dalam pengelolaan lahan dan hasil panen.
Rapat koordinasi ini menjadi tahapan yang sangat penting sebelum dilaksanakannya survei dan verifikasi lahan calon mitra. Proses verifikasi ini bertujuan memastikan bahwa lahan yang diajukan memenuhi syarat teknis dan siap untuk dijadikan lokasi budidaya bawang merah sesuai standar program.
Direktur BUMNag juga menyampaikan bahwa InsyaAllah program ini akan menjadi awal dari berbagai inisiatif pengembangan lainnya di bidang ketahanan pangan. Namun, untuk tahap perdana, fokus utama tetap diarahkan pada keberhasilan budidaya bawang merah sebagai fondasi program lanjutan.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 18 orang petani calon mitra yang telah menyerahkan formulir kepada BUMNag. Jumlah ini menunjukkan antusiasme dan kesiapan masyarakat untuk terlibat dalam program yang membawa nilai ekonomi dan keberlanjutan bagi nagari.
Pada penutupan kegiatan, seluruh pihak menyatakan komitmen untuk mendukung pelaksanaan program hingga tahap implementasi di lapangan. Dengan sinergi antara pemerintah nagari, lembaga nagari, BUMNag, dan petani, diharapkan program budidaya bawang merah ini mampu menjadi langkah nyata menuju kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Nagari Labuh.